HIDUP SEHAT BERSAMA IKORA FIK UNY

Kabar Kampus


Gerakan UNY Menulis

Yogyakarta-  Beginilah cara UNY membiasakan mahasiswa dan pelajar untuk menulis. Lomba Karya Pendidikan sebagai salah satu rangkaian peringatan Dies Natalis ke-48 digelar. “Mahasiswa kan dituntut untuk menulis karya tulis, salah satunya kebijakan pemerintah untuk mewajibkan penulisan jurnal karya ilmiah mulai tahun 2012. Maka, ini menjadi ajang pelatihan dan pembiasaan mahasiswa untuk menulis.” Demikian pernyataan salah satu panitia, Dian Ida Lestari, S.Pd.
     Program yang digawangi oleh Program Pascasarjana UNY ini ada beberapa lokus perlombaan diantaranya Lomba karya tulis ilmiah, Lomba inovasi teknologi pembelajaran, lomba pengembangan SSP, Lomba resensi buku untuk mahasiswa dan umum. Tahap perlombaan masih dalam taraf penjurian. “Lomba ini diminati terbukti yang ikut juga lumayan banyak,” lanjutnya. Sedangkan pelajar se-jateng dan DIY diberi kesempatan untuk mengikuti olimpiade  biologi, fisika, matematika yang akan digelar 28 April 2012.
      BEM KM UNY turut mendukung pembiasaan menulis bagi mahasiswa UNY, salah satunya mencanangkan Gerakan UNY Menulis. “Gerakan UNY menulis memanglah penting sebagai aktualisasi mahasiswa bukan hanya menjadi penyikapan program kementrian pendidikan saja. Menulis menjadi ruh keseharian mahasiswa. Harapan BEM KM UNY bisa menjadikan Gerakan UNY Menulis diikuti dan didukung semua elemen. Inilah ikhtiar kami mengajak pada perubahan,” ungkap Isti Hardiyanti, Kadept Kominfo BEM KM UNY.
    Sebagai langkah kongkritnya, dalam waktu dekat BEM KM UNY membentuk sebuah komunitas mahasiswa yang memiliki kapasitas di bidang media, salah satunya kepenulisan. “Namanya Potret Community. Nantinya akan ada lokus diskusi yang berjalan rutin dengan mendatangkan para pakarnya, ada kunjungan media masa dan talk show kepenulisan. Silakan saja bagi teman-teman untuk bergabung bisa menghubungi pengurus departemen Kominfo di Student Center lantai 1, terbuka kok bagi mahasiswa UNY maupun kampus lain,” lanjutnya. [pena]




UNY Melahirkan Teknolog Masa Depan

Apa jadinya jika para pakar teknologi hanya menguasi cabang ilmu pengetahuan tanpa mampu membaca realitas kebangsaan. Para pakar dan ilmuwan menjadi layaknya robot yang berkerja secara mekanis. Era ini juga membutuhkan pakar teknologi yang memiliki jiwa kepemimpinan dan  bisa bersinergi dalam dunia sosial politik dan dinamika kehidupan.
Seorang pemimpin itu dibutuhkan untuk masa depan Indonesia, seperti yang dituturkan oleh Ridwansyah Yusuf, “YOUTH LEADER IS THE NEXT NATION’s LEADER” dalam event bertajuk kepemimpinan, yaitu Stadium General Engineering Leadership School disingkat ELS (7/4/2012). Pemuda yang memiliki jiwa pemimpin yang sekarang memimpin di kampus atau organisasi-organisasi kelak menjadi calon pemimpin bangsa ini, lanjutnya. Ridwansyah Yusuf juga memaparkan ciri seorang pemimpin diantaranya adalah bersikap proaktif, memulai dari akhir, mendahulukan yang utama, berpikir menang, berusaha untuk mengerti sebelum dimengerti, mewujudkan sinergi, dan kebiasaan pembaruan diri.
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik UNY mengadakan ELS dalam rangka mempersiapkan para teknolog menjadi pemimpin masa depan. Direktur ELC, Ade Fajar Mauludin, menjelaskan, “tujuannya adalah menyadarkan urgensi dan peran kepemimpinan yang mengedepankan moral dan profesionalitas , kemudian mengasah jiwa kritis dan solutif dalam permasalahan bangsa, ya khususnya Fakultas Teknik yang melahirkan teknolog masa depan. Agenda ini juga merubah paradigma mahasiswa agar tidak apatis terhadap dinamika Indonesia, lanjut mahasiswa jurusan Pendidikan Elektro 2010 ini. SG ELS mengusung tema, “To be a Youth Leader” yang digelar di Gedung KPLT Lt.3 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
Ruangan KPLT dipenuhi 164 calon teknolog masa depan yang hadir penuh semangat.Mereka menyambut antusias agenda ini, salah satu peserta menuturkan, “Materi luar biasa, pengemasan agenda juga cukup menarik, hanya saja perlu dimaksimalkan ya forum kepemanduannya,” ungkap Agung Widadi, Mahasiswa Teknik Mesin 2011.
Forum kepemanduan adalah satu tahapan agenda ELS, seperti yang diungkap Ade Fajar Mauludin, “setelah Stadium General, dilanjutkan dengan forum kepemanduan dengan materi Capacity Building misalnya Manajemen Konflik, Public Speaking,  to be a critical leader”. Lanjutnya, digelar Camp Soldier untuk merangkum seluruh point-point kepemimpinan dalam bentuk kegiatan di alam bebas. Lalu diakhiri dengan Wisuda dan Launching COMDEV.  “Jadi harapannya lulusan dari training ini tidak hanya memiliki sense kepemimpinan. Mereka harus masuk dalam ruang pengabdian yang real selama jadi mahasiswa, diantaranya menjadi panitia OSPEK, menjadi bagian dari community development, dan pemimpin ormawa (organisasi mahasiswa) tahun depan, ” tandasnya.


Isti Hardiyanti
Kadept Kominfo BEM KM UNY
Universitas Negeri Yogyakarta


Bike to UNY

Bike To UNY merupakan komunitas mahasiswa UNY bersepeda, sebagai wujud gerakan sosial di kampus. Hal ini  bertujuan untuk mengkampanyekan penggunaan sepeda sebagai transportasi menuju kampus, tanpa memandang perbedaan jenis sepeda dan komunitas lain yang ada (visi bersama Bike To Campus se-Indonesia).
Bersepeda sendiri merupakan ciri kota Jogja, yang diwujudkan dalam program Pemerintah Kota Jogja, seperti SEGOSEGAWE (sepeda kanggo sekolah lan nyambut gawe)sebagai wujud komitmen penggunaan sepeda di kota Jogja.
Gerakan Bike To UNY yang dibentuk pada 10 Oktober 2011 ini, merupakan wadah bagi mahasiswa UNY yang satu visi dengan kami yaitu “lets act beyond green by using our bike to campus”, bike to UNY berkeinginginan menciptakan suatu budaya bersepeda dan membangun generasi peduli lingkungan serta mewujudkan kampus bebas polusi.
Misi yang diperjuangkan oleh Bike To UNY adalah:
1.    Sosialisasi Bersepeda ke Kampus
2.    Pengadaan Parkir Sepeda di Kampus
3.    Membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bersepeda
4.    Mewujudkan Lajur Sepeda di Lingkungan Kampus
Wujud gerakan ini adalah bersepeda ke kampus,seperti yang telah dilakukan oleh seluruh anggota.


Selain itu, Bike To UNY juga selalu mengadakan Weekend Riding (bersepeda di akhir pekan) seperti gowes ke jembatan gantung imogiri, jembatan ancol (Magelang), dan berkeliling Jogja.
Menanggapi permasalahan global saat ini yaitu pemanasan global (global warming), kami dari Bike To UNY mengajak kawan-kawan untuk mulai dari hal yang sederhana yaitu bersepeda. Mari kita jadikan bersepeda sebagai transportasi utama ke kampus.
Untuk mendukung perjuangan kami, kami berharap pihak pengambil kebijaksanaan dapat memberikan fasilitas seperti parkir sepeda yang nyaman, lajur sepeda di jalanan kampus, mendirikan unit kegiatan bersepeda di UNY, dan turut serta dalam mengkampanyekan gerakan penggunaan sepeda sebagai transportasi utama menuju kampus.
Sudah saatnya UNY sebagai kampus pendidikan, sadar untuk menggunakan alat transportasi ramah lingkungan yaitu sepeda. UNY yang berlabelkan World Class University harus menjadi contoh kampus lain sebagai kampus hijau (Go Green).

M. Aditya  Indra K.
Admin Departemen Komunikasi dan Informasi
BEM KM UNY




Mahasiswa Bersuara dalam Momentum Pilwarek

Yogyakarta- 35% suara rektor, 65% suara Senat, O% mahasiswa??Revisi statuta UNY!!
Demikian salah satu tulisan mahasiswa dalam rontek penggalangan aspirasi mahassiwa (Senin,27/02/2012)
 Sospol BEM KM UNY menerima berbagai aspirasi mahasiswa menjelang Pemilihan Wakil Rektor UNY 2012-2016 tanggal 5 Maret 2012. Mulai dari masalah akademik maupun non akademik, suara mahasiswa bermunculan.
    Peran ini dilakukan melihat kebutuhan mahasiswa akan penyaluran aspirasi yang besar, sedangkan belum ada sarana atau wadah dari pihak legislatif. Jaring aspirasi ini bukan tanpa kendala, sebagian rontek, salah satu media penyaluran, hilang. Hal ini dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga aspirasi yang terkumpul tidak merepresentasi semua fakultas. Lantas, mahasiswa juga disilakan untuk menyalurkan aspirasi lewat sms.
   Ada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial meminta aspirasi mahasiswa diperhatikan. Sebagian menuntut agar suara mahasiswa dilibatkan dalam pemilihan Wakil Rektor dan jajarannya ataupun jalan lain yaitu revisi statuta UNY. Selain itu, permasalahan beasiswa juga diperketat prosesnya.
 Tiap fakultas memiliki permasalahan masing-masing sehingga aspirasi mahasiswa juga berbeda. Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan menuliskan aspirasi terkait fasilitas kampus yang tidak dikomersialkan, bahkan meminta digratiskan untuk mahasiswa. Sedangkan fasilitas akademik dilengkapi lagi seperti LCD dan AC di ruang kelas , semisal di gedung B27 dan B 26. Mahasiswa juga menuntut Wakil rektor terpilih untuk bersikap adil, tidak pilih kasih, cinta kasih, menghargai perbedaan,  tidak KKN, care dengan mahasiswa, dan bijaksana dalam mengambil keputusan.
Lain lagi di Fakultas Teknik, mahasiswa menuntut beberapa fasilitas seperti pembangunan taman, pelebaran parkiran, pembangunan laboratoriun struktur untuk teknik sipil dan perbaikan ruang kelas.
“Fasilitas studi lebih diutamakan, ketimbang Hotel dan bangunan mewah UNY yang tidak diperuntukan untuk mahasiswa,” ungkap salah satu mahasiswa tanpa menyebut nama.     
  Sarana dan prasarana yang mendukung akademik juga diminta seperti  pemasangan AC di ruang kelas, penggantian papan tulis dengan whiteboard, dan perbanyak alat-alat praktik yang kompetitif. Fasilitas PTBB ditambah terutama Lab dapur dan Lab. Kimia karena banyak alat yang rusak dan lingkungan yang kumuh. Ada juga yang menuntut fasilitas praktikum berstandar nasional. Lantas,  aspirasi di Mahasiswa berprestasi dihargai dan diberi apresiasi. Tak ketinggalan dari jurusan Tataboga yang meminta dibangunnya restoran.
Warek terpilih berwibawa, adil, realistis, religius, berbudaya dan berkominten mencerdaskan kehidupan bangsa, mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni tak ketinggalan menyalurkan aspirasi. Sarana dan prasarana juga disebut mahasiswa seperti asrama gratis untuk mahasiswa bidik misi dan kelengkapan buku-buku di perpustakaan. Karyawan-karyawan UNY dimohon juga untuk menghargai mahasiswa.
  Mahasiswa dari kampus wilayah juga memiliki suara dan harapan bagi Wakil Rektor terpilih. Salah satu mahasiswa PGSD berharap wakil rektor yang nanti terpilih adalah orang yang amanah, bisa menjadi wakil pemimpin universitas yang bisa mengayomi  seluruh warga kampus. Fasilitas kampus wilayah bisa lebih diperhatikan, tidak semata-mata pembangunan hanya terpusat di kampus pusat. “Karena saya sebagai penghuni kampus wilayah masih kurang memadai, terutama jika akan praktikum,” ungkapnya melalui sms.
  Inilah sebagian suara mahasiswa, besar harapan mahasiswa agar suara mahasiswa ini terdengar oleh birokrasi, terutama Wakil rektor terpilih. Namun, Wakil rektor sudah terlanjur terpilih tanpa pilihan mahasiswa, paling tidak ada desakan mahasiswa kepada Wakil rektor untuk membawa UNY kampus pendidikan yang bermartabat. Ihwal ini menuntut mahasiswa menggarda roda kepemimpinan Warek dan birokrasi UNY empat tahun mendatang. [Ist]










Tidak ada komentar: